Dia
tetangga yang misterius buatku. Tepat di depan rumahku itu rumahnya, kamar kami
pun berhadapan. Setiap pagi dan malam aku menoleh kearah kamarnya, apa yang dia
lakukan tapi hasilnya selalu nihil. Dia pergi di malam hari dan pulang di pagi
hari, aku tidak pernah sempat melihatnya. Padahal aku hanya ingin berkenalan
dengannya, belum lagi keluarga kami pun tidak pernah berhubungan langsung
dengan keluarganya. Tapi semua permintaanku terkabul, aku melihat dia tepat di
depan mataku. Aku bisa lebih jelas melihatnya, terakhir aku aku melihat dia
saat upacara pemakaman ayahnya itu pun aku hanya melihatnya sekilas. Dan
sekarang orang yang ingin aku lihat sudah ada di depan mataku dan dia adalah
teman sekelasku, hari itu aku merasa sangat beruntung. Dia tepat duduk di
samping bangkuku, setiap jam pelajaran dia selalu melihat arah luar jendela
seperti merenungkan sesuatu. Rasanya seperti mimpi bisa melihat dia seperti itu
apa mungkin aku naksir dia?
Sepulang
sekolah dia selalu menghilang, berangkat sekolah pun aku nggak pernah lihat
dia. Semua kehidupannya bagaikan misteri yang sulit aku pecahkan, siapa dia
sebenarnya? Itu yang aku pertanyakan sampai saat ini. Saat itu sepulang sekolah
aku tidak sengaja bertemu dengan dia, dia pergi menuju perpustakaan kota. Aku sempat
heran dia ada keperluan apa disana, aku berpikir dia ingin menemui seseorang
disana. Dan aku putuskan untuk mengikutinya. Aku lihat dia tidak melakukan hal
apa pun selain mencari-cari buku disana, diam-diam aku mengkutinya sambil
melihat-lihat buku disana. Tiba-tiba seorang wanita separuh baya memanggilnya
dengan sebutan Angga. Mungkinkah itu nama dia selama ini? Karena penasaran aku
mendengarkan obrolan mereka melalui celah-celah rak buku itu.
Wanita paruh baya
itu menanyakan kabar Angga, bagaimana dia hidup sekarang, masih belum bisakah
Angga melupakan masa lalunya dan apakah kamu sudah tahu keberadaan Dia? Semua
yang wanita itu tanyakan tak satu pun Angga jawab, Angga pergi meninggalkan
wanita paruh baya itu sendirian. Aku sangat heran apa dan sama sekali tidak
mengerti apa yang wanita itu bicarakan. Lebih baik aku pergi dan segera
menyusul Angga, kenapa dia pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku
mencoba untuk mencari dia tapi tidak ketemu juga, sampai-sampai aku menubruk
seseorang di sana. “Maaf.. maaf saya nggak senga..”ujarku. Aku terkejut
ternyata orang yang aku tabrak adalah Angga, Angga tetangga misteriusku. Aku
terdiam cukup lama, lalu dia tersenyum tipis padaku dan mengatakan bahwa dia
tidak apa-apa justru dia menyarankanku untuk lebih berhati-hati lagi. Aku
mengangguk pelan, dan masih belum bisa menyadari dia tersenyum dan
mengkhawatirkan aku. Apa mungkin hanya penasaranku saja yang berlebihan, yang
terpenting aku sudah sempet mengobrol dengannya walau itu pun tidak di sengaja.
Aku terus mengikuti Angga tanpa sepengetahuannya, aku terdiam dan berpikir
sebentar tempat apa yang Angga datangi itu. Sepertinya aku belum pernah kesini,
aku melihat-lihat sekeliling mungkin dengan begitu aku menemukan sesuatu.
Selama itu aku terus berpikir dan berpikir aku teringat dengan adegan sebuah
film, dan aku baru menyadarinya kalau tempat ini adalah diskotik. Aku sangat
terkejut terlebih di depan mataku sendiri Angga masuk ke dalam bersama dengan
teman-temannya. Aku masih belum menyadarinya, apa keperluan Angga sehingga
harus masuk ke sana, apakah hal itu sangat penting? Walaupun aku lihat dia
masuk ke dalam dengan wajah murung dan terpaksa tapi, jika begitu kenapa dia
harus masuk? Siapa sebenarnya Angga? Orang seperti apa tetanggaku itu?
Sesampainya dikamar aku masih
saja memikirkan semua yang terjadi hari ini. Kulihat kamar Angga masih tertutup
oleh jendela kamarnya, lampunya pun mati. Sepertinya dia belum pulang juga, apa
karena dia ada urusan di tempat itu? Bahkan sudah pukul 22.00 pun dia belum
juga pulang, sebenarnya apa yang dia lakukan. Beberapa saat kemudian kulihat
kamarnya mulai terang, aku yakin dia sudah sampai dirumah sekarang. Seperti
biasa aku melihatnya jauh dari jendela kamarku, kulihat dia keluar kamar dengan
membawa secangkir kopi. Aku tersenyum senang, akhirnya moment ini aku dapatkan
juga. Aku segera mengambil handphone dan kurekam kelakuannya saat itu, dia
seperti memikirkan sesuatu, memandang langit dengan penuh harapan. Malam itu
aku sangat senang melihat bintang bersama tetangga misteriusku walaupun di
kamar masing-masing. Aku yakin hari ini akan menjadi mimpi yang indah, aahhh
rasanya nggak mau malam ini cepat berlalu. Untuk sesaat aku melupakan masalah
tadi, dan tertawa geli melihat tingkahku yang konyol seperti ini. Terima kasih
bintang untuk hari ini, kamu membuat aku dan tetanggaku itu bertemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar