expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 06 Juli 2014

Tetanggaku Teroris?

Melihat Bintang di Malam Itu

Dia tetangga yang misterius buatku. Tepat di depan rumahku itu rumahnya, kamar kami pun berhadapan. Setiap pagi dan malam aku menoleh kearah kamarnya, apa yang dia lakukan tapi hasilnya selalu nihil. Dia pergi di malam hari dan pulang di pagi hari, aku tidak pernah sempat melihatnya. Padahal aku hanya ingin berkenalan dengannya, belum lagi keluarga kami pun tidak pernah berhubungan langsung dengan keluarganya. Tapi semua permintaanku terkabul, aku melihat dia tepat di depan mataku. Aku bisa lebih jelas melihatnya, terakhir aku aku melihat dia saat upacara pemakaman ayahnya itu pun aku hanya melihatnya sekilas. Dan sekarang orang yang ingin aku lihat sudah ada di depan mataku dan dia adalah teman sekelasku, hari itu aku merasa sangat beruntung. Dia tepat duduk di samping bangkuku, setiap jam pelajaran dia selalu melihat arah luar jendela seperti merenungkan sesuatu. Rasanya seperti mimpi bisa melihat dia seperti itu apa mungkin aku naksir dia?
Sepulang sekolah dia selalu menghilang, berangkat sekolah pun aku nggak pernah lihat dia. Semua kehidupannya bagaikan misteri yang sulit aku pecahkan, siapa dia sebenarnya? Itu yang aku pertanyakan sampai saat ini. Saat itu sepulang sekolah aku tidak sengaja bertemu dengan dia, dia pergi menuju perpustakaan kota. Aku sempat heran dia ada keperluan apa disana, aku berpikir dia ingin menemui seseorang disana. Dan aku putuskan untuk mengikutinya. Aku lihat dia tidak melakukan hal apa pun selain mencari-cari buku disana, diam-diam aku mengkutinya sambil melihat-lihat buku disana. Tiba-tiba seorang wanita separuh baya memanggilnya dengan sebutan Angga. Mungkinkah itu nama dia selama ini? Karena penasaran aku mendengarkan obrolan mereka melalui celah-celah rak buku itu.
Wanita paruh baya itu menanyakan kabar Angga, bagaimana dia hidup sekarang, masih belum bisakah Angga melupakan masa lalunya dan apakah kamu sudah tahu keberadaan Dia? Semua yang wanita itu tanyakan tak satu pun Angga jawab, Angga pergi meninggalkan wanita paruh baya itu sendirian. Aku sangat heran apa dan sama sekali tidak mengerti apa yang wanita itu bicarakan. Lebih baik aku pergi dan segera menyusul Angga, kenapa dia pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Aku mencoba untuk mencari dia tapi tidak ketemu juga, sampai-sampai aku menubruk seseorang di sana. “Maaf.. maaf saya nggak senga..”ujarku. Aku terkejut ternyata orang yang aku tabrak adalah Angga, Angga tetangga misteriusku. Aku terdiam cukup lama, lalu dia tersenyum tipis padaku dan mengatakan bahwa dia tidak apa-apa justru dia menyarankanku untuk lebih berhati-hati lagi. Aku mengangguk pelan, dan masih belum bisa menyadari dia tersenyum dan mengkhawatirkan aku. Apa mungkin hanya penasaranku saja yang berlebihan, yang terpenting aku sudah sempet mengobrol dengannya walau itu pun tidak di sengaja. Aku terus mengikuti Angga tanpa sepengetahuannya, aku terdiam dan berpikir sebentar tempat apa yang Angga datangi itu. Sepertinya aku belum pernah kesini, aku melihat-lihat sekeliling mungkin dengan begitu aku menemukan sesuatu. Selama itu aku terus berpikir dan berpikir aku teringat dengan adegan sebuah film, dan aku baru menyadarinya kalau tempat ini adalah diskotik. Aku sangat terkejut terlebih di depan mataku sendiri Angga masuk ke dalam bersama dengan teman-temannya. Aku masih belum menyadarinya, apa keperluan Angga sehingga harus masuk ke sana, apakah hal itu sangat penting? Walaupun aku lihat dia masuk ke dalam dengan wajah murung dan terpaksa tapi, jika begitu kenapa dia harus masuk? Siapa sebenarnya Angga? Orang seperti apa tetanggaku itu?
                Sesampainya dikamar aku masih saja memikirkan semua yang terjadi hari ini. Kulihat kamar Angga masih tertutup oleh jendela kamarnya, lampunya pun mati. Sepertinya dia belum pulang juga, apa karena dia ada urusan di tempat itu? Bahkan sudah pukul 22.00 pun dia belum juga pulang, sebenarnya apa yang dia lakukan. Beberapa saat kemudian kulihat kamarnya mulai terang, aku yakin dia sudah sampai dirumah sekarang. Seperti biasa aku melihatnya jauh dari jendela kamarku, kulihat dia keluar kamar dengan membawa secangkir kopi. Aku tersenyum senang, akhirnya moment ini aku dapatkan juga. Aku segera mengambil handphone dan kurekam kelakuannya saat itu, dia seperti memikirkan sesuatu, memandang langit dengan penuh harapan. Malam itu aku sangat senang melihat bintang bersama tetangga misteriusku walaupun di kamar masing-masing. Aku yakin hari ini akan menjadi mimpi yang indah, aahhh rasanya nggak mau malam ini cepat berlalu. Untuk sesaat aku melupakan masalah tadi, dan tertawa geli melihat tingkahku yang konyol seperti ini. Terima kasih bintang untuk hari ini, kamu membuat aku dan tetanggaku itu bertemu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar